Perbedaan Daya Nyata, Daya Reaktif dan Daya Semu

Daya nyata (true power)
Daya nyata adalah daya yang dapat dilihat hasilnya dan merupakan hasil perkalian antara arus dan tegangan dengan faktor daya (Cos Φ), dalam satuan watt dimana dirumuskan dengan persamaan sebagai berikut:
P = V x I x Cos Φ

Faktor daya adalah pergeseran fasa antara arus dan tegangan. Di dalam rangkaian arus bolak-balik, beban rangkaian merupakan gabungan dari beban R, L dan C. Oleh karena itu selalu timbul perbedaan fasa antara arus dan tegangan. Besarnya sudut pergeseran fasa tergantung dari kandungan L dan C dalam rangkaian. Faktor daya atau Cos Φ merupakan perbandingan antara hambatan R dan impedansi Z.

Bila dalam arus searah berlaku hukum Ohm untuk mencari hubungan antara, arus dan hambatan, maka dalam arus bolak-balik formula tersebut berlaku. Tetapi hambatan arus bolak-balik adalah impedansi Z.
 
Sehingga besarnya arus dapat dicari dengan menggunakan hukum Ohm.

I = V / Z

Daya nyata merupakan daya yang menghasilkan panas setara dengan panas yang dihasilkan peralatan tersebut bila dialiri arus searah.

Gambar oleh Pexels dari Pixabay

Daya Reaktif (Reaktif Power)
Daya reaktif adalah daya hasil perkalian antara arus dan tegangan dengan sin Φ, dan satuannya adalah Voltampere reaktif (Var).

Q = V x I x Sin Φ

Ini adalah daya yang tidak menghasilkan kerja (panas) atau daya yang tidak berguna (Wattless power), tetapi selalu timbul di dalam rangkaian arus bolak-balik. Daya ini tidak menghasilkan panas tetapi memerlukan arus untuk energis atau memuati rangkaian induktif atau kapasitif. 


Daya Semu  (Apparent power)
Daya semu adalah daya yang mengabaikan adanya beban induktif dan beban kapasitif, atau perkalian antara arus dan tegangan dengan satuan Volt ampere.

S = V x I

Suatu rangkaian listrik arus bolak-balik secara teoritis tidak mungkin hanya terdiri dari beban R, sehingga arus sefasa dengan tegangan. Oleh karena itu daya ini disebut daya semu, karena dalam prakteknya kemungkinan arus sefasa dengan tegangan kecil sekali. Hubungan diantara ketiga daya dapat membentuk suatu segitiga dan disebut segitiga  daya.
 
S² = P² + Q²
 
Sudut antara daya nyata dengan daya semu adalah sudut Φ, dan faktor daya juga dapat dinyatakan sebagai perbandingan antara daya nyata dengan daya semu.

Cos Φ = P / S 
 
 


sumber : Materi Diklat Teori Dasar Listrik - PLN Coorporate University
 
 

Latest
Previous
Next Post »