Programmable Logic Controllers (PLC)

Control Engineering telah berkembang dari waktu ke waktu. Dahulu, manusia berperan sebagai pengendali utama sistem. Baru-baru ini listrik telah digunakan untuk pengendalian. Pada awalnya kontrol listrik berbasis pada relay. Relay ini memungkinkan daya dapat diaktifkan dan di non aktifkan tanpa saklar mekanis. Relay telah umum digunakan untuk membuat kontrol logic sederhana. Perkembangan komputer telah membawa revolusi, yang terbaru adalah Programmable Logic Controller (PLC). Munculnya PLC dimulai pada tahun 1970-an, dan telah menjadi pilihan yang paling umum untuk kontrol manufaktur.

PLC telah mendapatkan popularitas di industri dan mungkin akan tetap mendominasi  untuk beberapa waktu ke depan. Berikut ini adalah beberapa keuntungan yang ditawarkan oleh PLC :
  • Biaya yang efektif untuk mengendalikan sistem yang kompleks
  • Fleksibel dan dapat diterapkan kembali untuk mengontrol sistem lainnya dengan cepat dan mudah.
  • Kemampuan komputasi memungkinkan kontrol yang lebih canggih
  • Trouble shooting bantu membuat pemrograman lebih mudah dan mengurangi downtime
Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik yang mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe dan tingkat kesulitan yang beraneka ragam.            

Keluarga PLC Siemens S7
Keluarga PLC Siemens S7


Definisi lain dari Programmable Logic Controller menurut Capiel (1982) adalah “sistem elektronik yang beroperasi secara digital dan didesain untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana sistem ini menggunakan memori yang dapat diprogram untuk penyimpanan secara internal instruksi-instruksi yang mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logika, urutan, pewaktuan, pencacahan dan operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O digital maupun analog”.

Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai berikut :
  1. Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi atau kegunaannya.
  2. Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic (ALU), yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.
  3. Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga menghasilkan output yang diinginkan. 
PLC ini dirancang untuk menggantikan suatu rangkaian relai sequensial dalam suatu sistem kontrol. Selain dapat diprogram, alat ini juga dapat dikendalikan, dan dioperasikan oleh orang yang tidak memiliki pengetahuan di bidang pengoperasian komputer secara khusus. PLC ini memiliki bahasa pemrograman yang mudah dipahami dan dapat dioperasikan bila program yang telah dibuat dengan menggunakan software yang sesuai dengan jenis PLC yang digunakan sudah dimasukkan. Alat ini bekerja berdasarkan input-input yang ada dan tergantung dari keadaan pada suatu waktu tertentu yang kemudian akan meng-ON atau meng-OFF kan output-output. “1” menunjukkan bahwa keadaan yang diharapkan terpenuhi sedangkan “0” berarti keadaan yang diharapkan tidak terpenuhi. PLC juga dapat diterapkan untuk pengendalian sistem yang memiliki output banyak.


Fungsi dan kegunaan PLC sangat luas. Dalam prakteknya PLC dapat dibagi secara umum dan secara khusus . Secara umum fungsi PLC adalah sebagai berikut:
  1. Sekuensial Control. PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step atau langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat. 
  2. Monitoring Plant. PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem (misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut pada operator.
Prinsip kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan proses yang dikendalikan lalu melakukan serangkaian instruksi logika terhadap sinyal masukan tersebut sesuai dengan program yang tersimpan dalam memori lalu menghasilkan sinyal keluaran untuk mengendalikan aktuator atau peralatan lainnya.
Previous
Next Post »